Avatar

Okay, ini tulisan beler kedua di blog gw. Hehehe.

And btw, sehabis nonton Avatar, saya terperangkap dalam keadaan dimana saya diharuskan mendorong bus. Penuh orang lagi busnya.

Anyway, langsung saja.


Seperti biasa, tulisan-tulisan beler ini jangan dianggap review,.


Hehehe,.


Avatar


Director : James Cameron


Writer : James Cameron


Cast : Sam Worthingthon, Zoe Saldana, Sigourney Weaver, Stephen Lang.









Pada awalnya saya kurang tertarik dengan proyek Cameron yang satu ini. Saya memiliki pandangan buruk kepada film-film yang mencampurkan live action dengan CGI, atau film animasi human-like full CGI.

Bagi saya film-film tersebut terlihat aneh. Apalagi animasi human-like full CGI, biasanya ekspresi manusia di film tersebut terlihat kaku.


Tetapi ini film Cameron. Saya lupa dengan pernyataan ini.


Lalu setelah perilisan trailer, dan pembahasan di majalah dan media lain, saya pun menjadi tertarik. Saya penasaran apa jadinya film yang didominasi CGI dan berbujet raksasa ini.


Reaksi saya setelah menonton film ini adalah:

Saya seperti ingin menepuk orang yang duduk di sebelah saya di bioskop, menunjuk layar bioskop, dan berkata “That is how the future of cinematic experience is gonna be.”


Suatu film dinilai dari 2 aspek, yaitu aspek naratif dan aspek sinematik.

Dalam Avatar, James Cameron telah berhasil membawa para penonton merasakan sensasi sinematik ke level di atas film-film lain.

So, so, so beautiful.


Kudos for all the people behind this motion picture.


Avatar dengan mudah berhasil menaklukkan film-film lain dalam hal visual.

Im not gonna tell you how gorgeous it is, you just have to see the film.


Let’s talk about the other stuff.

Cerita Avatar ditulis sendiri oleh Cameron. Satu hal yang positif, diantara banjirnya film-film yang diangkat dari buku, komik, atau remake film-film terdahulu.

Dalam Avatar, kita diajak berpetualang dalam planet imajinasi Cameron, Pandora.

Bagi saya, Pandora adalah versi indah dan bersahabat dari bumi.

There’s so many things you could easily find that related to mother earth.


Ada satu hal menarik yang saya perhatikan, ada perubahan tone warna pada adegan real-live dan Pandora. Pada awal film, pada adegan real-live dan Pandora terlihat biasa saja, dan namun seiring bergulirnya film, ketika alur cerita tiba pada saat Jake 'berpindah' kubu, tone warna pada bagian real-live berangsur-angsur menjadi lebih gelap, sedangkan pada Pandora terjadi hal yang sebaliknya, semakin kaya akan warna.


Plot dan konflik yang ada dalam Avatar bukanlah sesuatu yang spesial, bukan sesuatu yang baru. Avatar hanya berpusat pada satu pernyataan.

Humans are the bad guy.

Menilik film-film Cameron terdahulu (Aliens, Terminator, dll), Cameron memang tidak ingin repot-repot menyajikan film yang kompleks, penuh metafora dan hal lainnya.

Ia hanya ingin filmnya benar-benar dinikmati banyak orang.

But not like Michael Bay’s stupid action.


James Cameron menyadari bahwa film yang bisa dinikmati banyak orang juga harus memiliki kedalaman cerita yang cukup.

Avatar sendiri, walapun memiliki jalan cerita yang mudah diikuti, tetapi terasa mengalir dengan baik, dengan tempo yang tepat, dan juga setiap aksi reaksi yang ada memang dibutuhkan dan tidak sia-sia.

Maksud saya adalah, walaupun ini film action, cerita berjalan bereaksi sesuai akibat dari aksi yang ada, tidak ada adegan ‘no point’ yang tidak diperlukan.


Terlepas dari visualisasi yang menakjubkan, Cameron tidak lupa, pendalaman karakter adalah penting. Walaupun ‘hanya’ CGI, tetapi setiap karakter Avatar dapat mengekspresikan emosi dengan baik dan detil.

Hal ini membuat saya merasa bahwa dinding ‘animasi’ diruntuhkan, dan menganggap mereka adalah nyata.

So, this is not just a head to head CGI action.


Avatar adalah film revolusioner.

Membawa wajah perfilman kepada suatu level baru, dengan tantangan yang baru pula.

Speaking of that, hal ini bukan hanya terjadi kali ini saja.

Watch 2001 : a Space Odyssey, and see what Stanley Kubrick did in 1968.

You will not believe, that the film was made in that time.

And no, Avatar is no 2001. Can't beat the genius.


Secara keseluruhan, Avatar adalah film yang memuaskan dalam banyak hal. Top notch visual effect, great story, makes one of the best cinematic experience.

Salah satu film terbaik tahun ini.


Hehehe,.


Ciao.

0 comments:

Post a Comment